Menag Buka ICONZ ke-9, BAZNAS dan UIN Jakarta Tegaskan Komitmen Transformasi Zakat untuk Kemanusiaan dan Keadilan Sosial

Berita37 Dilihat

Tangerang Selatan – The 9th International Conference on Zakat (ICONZ) resmi dibuka oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, di Kampus FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Konferensi yang diselenggarakan BAZNAS RI bersama UIN Jakarta ini mengusung tema “Zakat & Philanthropy: Beyond Technology – Designing a Global Transform for Humanity and Shared Prosperity.”

​Dalam sambutan pembukaannya, Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa zakat memiliki peran sentral dalam memperkuat solidaritas kemanusiaan dan mewujudkan keadilan sosial. Ia menekankan bahwa transformasi digital zakat harus senantiasa berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dan keberpihakan kepada fakir miskin.​

“Zakat adalah instrumen keadilan sosial yang mampu menghadirkan kesejahteraan lintas bangsa. Saya mengapresiasi langkah BAZNAS yang terus memperluas kerja sama kemanusiaan,” ujar Menag.

​Menag juga menyoroti pentingnya pendidikan inklusif yang harus dijalankan tanpa diskriminasi. Indonesia diakui secara internasional atas komitmennya menyediakan layanan keagamaan inklusif, termasuk pengembangan berbagai jenis mushaf Al-Qur’an bagi penyandang disabilitas.

​Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA, menambahkan bahwa ICONZ ke-9 memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pengembangan zakat global. BAZNAS berkomitmen menjadikan zakat sebagai kekuatan perubahan sosial, baik domestik maupun internasional, dengan fokus pada pengangkatan kesejahteraan fakir miskin.A

Aksi Kemanusiaan: BAZNAS melaporkan telah mengumpulkan dana sebesar Rp155 miliar untuk bantuan kemanusiaan di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, dengan mengerahkan 880 relawan di 117 posko.

Target Resolusi: “Melalui ICONZ, kami memperkuat jejaring global agar zakat menjadi instrumen kemanusiaan yang mampu menjawab tantangan dunia,” kata Prof. Noor. Ia berharap konferensi ini melahirkan rekomendasi strategis internasional dalam penguatan tata kelola zakat.

​Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., menyambut baik kolaborasi strategis dengan BAZNAS dan Kementerian Agama. Ia menyoroti peran institusi pendidikan tinggi dalam menyediakan landasan akademik dan riset yang mendorong inovasi dalam filantropi Islam.

​Prof. Asep menekankan bahwa konferensi ini menjadi wadah bagi akademisi dari 14 negara untuk membahas isu-isu strategis, mulai dari tata kelola zakat dunia, integrasi kebijakan sosial, hingga implementasi teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI) dalam sistem filantropi.

“UIN Jakarta bangga menjadi tuan rumah bagi forum akademik dan filantropi internasional ini. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi untuk memastikan bahwa dana umat dikelola berdasarkan kajian ilmiah yang kuat demi kesejahteraan bersama,” ujar Prof. Asep.

​Salah satu sorotan dalam konferensi ini adalah diskusi mengenai perlunya memperluas fokus dari sekadar zakat menuju Filantropi Islam yang lebih luas (Sadaqah Global). Hal ini didorong oleh potensi dana filantropi di Indonesia yang mencapai ratusan triliun, yang dapat dimanfaatkan melalui instrumen yang lebih fleksibel selain delapan asnaf zakat.

​ICONZ ke-9 akan berlangsung hingga 11 Desember 2025, menampilkan pembicara dari berbagai negara seperti Malaysia, Turkiye, Arab Saudi, dan Amerika Serikat, serta melibatkan kolaborasi dengan lembaga filantropi lintas agama.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Sahabat Haji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *