Sentuh Hati, Ini Empat Pesan Menag untuk Petugas Haji Indonesia

Haji231 Dilihat

Makkah – Sebanyak 323 Petugas Haji Indonesia yang akan bertugas di Daker Bandara dan Madinah saat ini sudah berada di Arab Saudi. Setibanya di Makkah para pelayan tamu Allah itu langsung melakukan umrah wajib.

Menteri Agama Nasaruddin Umar yang tiba lebih awal di Arab Saudi turut melakukan umrah bersama para petugas haji Indonesia dan memberikan pesan khusus kepada para petugas haji saat berada di depan Ka’bah, Makkah, Selasa (29/4/2025).

Menag berharap empat pesan yang disampaikan ini dapat menjadi bekal spiritual dan moral dalam menjalankan tugas melayani jemaah haji.

“Alhamdulillah, kita berada di tempat yang menjadi pusat kiblat 1,5 miliar umat Islam. Di sini kita berdoa, dan insya Allah, doa-doa kita dikabulkan,” ujar Menag.

Menag menyampaikan empat poin utama kepada seluruh petugas haji. Pertama adalah soal niat yang tulus. Ia menegaskan bahwa setiap langkah dan pelayanan yang diberikan harus benar-benar diniatkan karena Allah semata.

“Semakin baik kita melayani tamu Allah, insya Allah Tuhan akan membalas dengan kebaikan pula. Orang yang ikhlas tidak mudah marah atau mengeluh. Semua yang kita temui—baik menyenangkan maupun menyebalkan—adalah ‘Wajah’ Allah,” katanya.

Pesan kedua adalah kekompakan. Ia menekankan bahwa persatuan melahirkan kekuatan dan keberkahan.

“Kalau teman terlihat lebih santai, jangan iri. Itu hadiah dari Tuhan. Kita justru bersyukur karena diberi kesempatan lebih untuk berbuat,” tuturnya.

Ketiga, ia mengingatkan tentang pentingnya kedisiplinan. Menurutnya, disiplin adalah bagian dari ibadah yang harus dijaga secara konsisten sejak awal hingga akhir tugas.

“Jangan hanya semangat di awal lalu mengendur di belakang. Istiqamah itu artinya tidak lelah, tidak bosan, dan terus menjaga semangat dalam keadaan apa pun,” ujar Menag.

Pesan keempat adalah menjaga kekompakan batin dan menghindari konflik. Menag meminta agar petugas saling menjaga, tidak saling menjelekkan, dan bijak dalam menerima kritik.

“Kalau dikritik jemaah, telan saja. Kalau benar, katakan ‘ampuni saya’. Kalau salah menilai, katakan ‘ampuni dia’. Jangan simpan dendam atau kekecewaan,” pesannya.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Sahabat Haji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *