Forum Akademik Internasional Bahas Gaza dan Perdamaian Dunia

Humaniora49 Dilihat

Makassar – Kementerian Agama menginisiasi penyelenggaraan rangkaian seminar internasional tentang perdamaian dunia pada empat  Universitas Islam Negeri (UIN), yaitu UIN Alauddin Makassar, UIN Sumatera Utara, UIN Sunan Ampel Surabaya, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rangkaian perdana seminar internasional ini dilaksanakan di UIN Alauddin Makassar, Senin (17/11/2025). Forum yang mengangkat tema “Towards a Two-State Solution: Peran Kunci Presiden Prabowo Subianto dalam Mewujudkan Perdamaian di Gaza”  dibuka oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang juga bertindak sebagai Keynote Speaker pertama.

Turut hadir Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta. Dalam kesempatan tersebut, Wamenlu Anis Matta juga didaulat menjadi Keynote Speaker kedua. Seminar ini juga menghadirkan sejumlah narasumber seperti Prof. Robert W. Hefner seorang antropolog asal Boston University, AS yang membahas peran strategis Indonesia dalam realisasi solusi dua negara dari perspektif politik internasional.

Hadir pula Revda Selver Iseric, Jurnalis dan Penulis asal Palestina yang memaparkan dukungan berkelanjutan Presiden Prabowo terhadap perjuangan Palestina, serta pemuka agama Ustadz Das’ad Latif yang menyampaikan perspektif akademik dan kemanusiaan tentang perkembangan terkini di Gaza.

Menag: Pernyataan Presiden Prabowo Menggema Hingga Luar Negeri

Dalam keynote speech-nya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pernyataan Presiden Prabowo Subianto di forum PBB mengenai solusi dua negara telah memicu resonansi global yang sangat positif.

“Saya mendapat banyak telepon dari teman-teman di luar negeri. Mereka mengatakan bahwa kita perlu segera memberikan penjelasan lebih luas. Pernyataan Presiden Prabowo sudah viral. Ada yang menyebutnya  the Prabowo’s solution, bahkan ada yang menulis beliau sebagai the second Soekarno,” kata Menag.

Menurut Menag, Kemenag berkepentingan untuk membantu mengakumulasi dan menegaskan gagasan-gagasan strategis Presiden Prabowo melalui forum akademik. “Solusi dua negara yang beliau sampaikan menyentak banyak negara dan meredam ketegangan global. Ini perlu kita jelaskan secara sistematis,” ujarnya.

Menag juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo memperlihatkan sikap yang cepat dan konkret, termasuk kesiapan Indonesia mengirim hingga 20.000 personel perdamaian bila diperlukan. “Beliau menawarkan satu paket lengkap dukungan. Ini bentuk kepemimpinan yang diapresiasi dunia,” ungkapnya.

“Ini semua, perlu kita terjemahkan secara sistematis agar menjadi solusi bersama. Di sinilah ranah akademik harus memainkan perannya,” sambung Menag.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Sahabat Haji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *