Komnas Haji: Keterlambatan Penerbitan Visa Bisa Ganggu Kenyamanan Jemaah

Haji174 Dilihat

Jakarta – Pemberangkatan misi haji gelombang pertama terus berjalan, jemaah haji dari berbagai daerah mulai diterbangkan ke tanah suci menuju bandara Madinah. Namun di tengah pelaksanaan agenda tersebut muncul kendala yang cukup mengganggu, visa jemaah haji di beberapa daerah ternyata sampai dengan mendekati jadwal keberangkatan penerbangan tidak kunjung terbit padahal semua syarat dan barang-barang bawaan mereka telah siap. Hal ini menyebabkan puluhan jemaah tertunda berangkat. Pasalnya visa menjadi syarat utama masuk Arab Saudi.

Ketua Komnas Haji, Mustolih Siradj turut prihatin atas keterlambatan penerbitan visa jemaah, sebab kegagalan berangkat akibat visa yang belum terbit terjadi di beberapa daerah antara lain Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi yang jika ditotal mencapai ribuan.

”Hal ini bukan saja mengganggu kenyamanan para calon tamu Allah dan keluarganya yang pastinya merasa waswas terancam tidak bisa haji, tetapi berpotensi mengganggu tahapan dan rencana yang sudah dirancang oleh Kemenag yang dampaknya sistemik karena menimbulkan efek domino antara lain tidak terpakaianya seat penerbangan, pemanfaatan akomodasi yang tidak sesuai jadwal, konsumsi yang tidak terserap, jadwal transportasi terganggu, keterlambatan penerbitan kartu nusuk dan merubah penerbangan berikutnya,” kata Ketua Komnas Haji, Mustolih Siraj

Di katakan Mustolih, tidak terbitnya visa jemaah harus mendapatkan perhatian serius, dimitigasi dan segera dicarikan jalan keluar oleh pemerintah agar persoalan ini tidak membuat calon jemaah gelisah dan makin meluas mengingat masih ada gelombang kedua pemberangkatan ribuan jemaah. Jemaah yang tertunda visanya harus diberikan jaminan mereka nantinya bisa berangkat ke tanah suci.

“Jika melihat pergerakan pemvisaan (data visa) pagi ini pada Siskohat Kemenag masih ada 4 ribuan visa yang belum terbit dan 2.972 yang statusnya ditolak,” katanya.

“Komnas Haji mendorong agar Kemenag meningkatkan intensitas koordinasi dengan otoritas Arab Saudi dan terutama dengan syarikah-syarikah yang sudah menandatangani kontrak dan berkomitmen akan memberikan layanan maksimal. Hari-hari ini sudah memasuki fase krusial penyelenggaan ibadah haji semua pihak harus konsentrasi memberikan layanan terbaik kepada calon jemaah haji,” tutup Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Sahabat Haji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *