Bantu Warga Palestina, BSMI Kembali Kirim 6 Dokter ke Gaza

Para dokter akan membantu warga sipil yang terdampak serangan Israel, terutama di wilayah Gaza.

Berita, Internasional489 Dilihat

JAKARTA – Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali mengirimkan tim medis ke wilayah konflik Palestina. Kali ini, sebanyak enam dokter spesialis diberangkatkan sebagai bagian dari Emergency Medical Team (EMT) gelombang ketiga pada Selasa (8/7/2025). Hal itu diumumkan pihak BSMI dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/7/2025).

Pembina BSMI, dr. Basuki, menjelaskan bahwa keenam dokter berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan akan menjalankan tugas kemanusiaan selama dua pekan di Palestina. Mereka akan membantu warga sipil yang terdampak serangan Israel, terutama di wilayah Gaza.

“Nantinya kami akan masuk ke Gaza. Tetapi secara prosedural, kami harus mendapat izin dari otoritas penjajah (Israel) karena jalur yang akan kami lewati sangat ketat,” ucap Basuki.

Basuki menambahkan bahwa proses perizinan saat ini masih berlangsung dan keputusan akhir diperkirakan akan keluar pada Rabu malam.

Dalam misi ini, BSMI juga menjalin kerja sama dengan The Rahmah Foundation dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang memiliki akses ke wilayah Israel dan Palestina. Para dokter direncanakan akan bertugas di Rumah Sakit An-Nasr yang terletak di wilayah selatan Gaza.

“Kami pastikan peralatan medis di sana masih tersedia, meskipun jumlahnya terus menipis karena blokade yang belum dibuka,” ujar Basuki.

Dalam kesempatan itu, dr Basuki menekankan bahwa seluruh anggota tim berangkat dengan niat dharma bakti untuk membantu sesama di tengah kondisi yang kian sulit.

Sementara itu, Ketua EMT gelombang ketiga BSMI untuk Gaza, dr. Jamaluddin, mengatakan, tim medis tersebut terdiri dari dr. Jamaluddin (spesialis mata), dr. Ristiawan Muji Laksono (spesialis anestesi), dr. Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat (spesialis ortopedi), dr. Leny Suardi (spesialis kandungan), dr. Yenny Rachmawati (spesialis kulit), dan dr. Desro Rivani (dokter umum dengan keahlian perawatan luka).

Dia menyebut, salah satu fokus utama misi kali ini adalah penanganan luka berat menggunakan terapi stem cell, melanjutkan program yang telah dijalankan oleh tim sebelumnya.

“Perawatan luka adalah kebutuhan tertinggi di Gaza saat ini. Maka, agar ada kesinambungan, Tim ke-3 akan melanjutkan program terapi luka dengan stem cell,” jelasnya.

Tak hanya melakukan perawatan, Tim EMT juga akan memberikan pelatihan dan edukasi kepada tenaga medis lokal mengenai teknik terapi tersebut.

“Kami ingin memastikan adanya transfer pengetahuan agar dokter dan perawat di Gaza bisa meneruskan perawatan setelah kami kembali,” ujarnya.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Sahabat Haji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *