Polemik Kebijakan Syarikah Haji 2025, KBIHU Mirfat Ajak Semua Pihak Cari Solusi untuk Kenyamanan Jemaah

Haji494 Dilihat

Jakarta – Pembimbing Ibadah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Mirfat Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Hj. Holilah mengajak semua pihak untuk mencari solusi bukan mencari siapa yang salah atas kekisruhan yang ditimbulkan dari penerapan 8 syarikah pada penyelenggaraan haji tahun 1446 H/2025 M.

“Yang pasti kita tidak mencari kambing hitam. Akan tetapi bagaimana mencari solusi kedepan agar jemaah haji betul-betul dilayani dengan baik. Haji tidak akan lepas dari masalah akan tetapi bagaimana cara kita memitigasi perjalanan agar ibadah haji ini sesuai dengan harapan kita semuanya,” Kata Hj. Holilah saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu 14 Mei 2025.

Perempuan yang akrab disapa Bunda Mirfat itu mengakui pelaksanaan haji 2025 sangat beda dengan pelaksanaan haji sebelumnya. Itu lantaran pada haji tahun ini pemerintah menerapkan skema 8 syarikah dari yang biasanya hanya 1 syarikah.

“Selama kami berpengalaman di dalam membimbing sudah 21 kali kami membimbing jemaah haji mulai tahun 2005. Dan baru tahun ini terjadi yaitu 8 syarikah. Dengan memgambil 1 syarikah biasanya tertib, aman dan nyaman alhamdulillah,” Ucapnya.

Bunda Murfat berharap kepada pemerintah dan pemangku kepentingan bisa memitigasi semua potensi persoalan yang ditimbulkan akibat skema yang diterapkan pada penyelenggaraan haji.

“Setelah 8 syarikah ini mungkin sudah tahu kekisruhan dimana-mana, tidak teratur, akan tetapi insyaAllah mungkin untuk kedepan tolong kepada pemerintah yang akan datang, tolong kepada pemangku-pemangku kebijakan untuk dimitigasi lebih awal, agar ibadah haji ini betul-betul kami laksanakan dengan nyaman dan aman dimana alhamdulillah wasyukurilah, kita syukuri saja,”Imbuhnya.

Dikatakan Bunda Mirfat, pada pemberangkatan haji tahun ini jemaah yang berada dibawah bimbingan KBIHU Mirfat akan ditempatkan dibeberapa hotel dan dilayani oleh 5 syarikah dan dipastikan jemaahnya terpisah-pisah. Untuk itu, dirinya berharap semua jemaah haji diberikan kekuatan mental dan tidak menyalahkan pihak-pihak terkait termasuk KBIHU.

“Ini akan membuat problem bagi kami yang sangat luar biasa, semoga jemaah diberikan kuekuatan mentalnya, diberikan pemahaman sehingga tidak menyalahkan kepada KBIHU atau pemerintah Indonesia,” Tutup Bendahara DPP FK KBIHU tersebut.

Sebelumnya, beredar di media dan media sosial jika penerapan skema 8 syarikah dalam haji 2025 telah menimbulkan beberapa persoalan, terutama terkait terpisahnya jemaah dari kloter dan rombongan mereka. Jemaah dari kloter yang sama bisa saja terpisah penginapan dan transportasi akibat dilayani oleh syarikah yang berbeda.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Sahabat Haji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *