Pengertian dan Tanda-tanda Haji Mabrur

Hikmah61 Dilihat

JAKARTA – Ibadah haji bukan sekadar ritual tahunan umat Islam, tetapi juga bentuk pengorbanan besar yang digolongkan sebagai jihad fi sabilillah, atau perjuangan di jalan Allah. Hal ini karena haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan administratif.

Berangkat ke Tanah Suci menuntut kesiapan yang tidak ringan. Seorang jemaah harus rela mengeluarkan biaya besar, mengatur tenaga, meninggalkan keluarga dan tanah air dalam kurun waktu tertentu. Tak jarang, para calon haji juga harus menanti antrean pemberangkatan selama bertahun-tahun akibat keterbatasan kuota dan tingginya biaya perjalanan.

Di balik semua itu, tujuan utama dari perjalanan spiritual ini adalah meraih haji mabrur, yakni haji yang diterima dan mendapatkan balasan istimewa dari Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الْحَجَّةُ الْمَبْرُورَةُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

“Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR An-Nasa’i)

Makna Haji Mabrur

Dilansir dari NU Online pada Senin (17/4), para ulama memiliki beragam pendapat tentang makna haji mabrur. Namun pada intinya, semuanya mengarah pada pelaksanaan ibadah yang bersih dari dosa, dilakukan dengan niat yang lurus, dan menghasilkan perubahan positif dalam diri pelakunya.

Pertama, menurut Imam Muhyiddin Syarf an-Nawawi, haji mabrur adalah haji yang tidak tercampur dengan kemaksiatan. Kata mabrur berasal dari al-birr yang berarti kebaikan atau ketaatan.

قَالَ النَّوَوِيّ مَعْنَاهُ أَنَّهُ لَا يَقْتَصِر لِصَاحِبِهَا مِنْ الْجَزَاء عَلَى تَكْفِير بَعْض ذُنُوبه لَا بُدّ أَنْ يَدْخُل الْجَنَّة…

“Menurut Imam Nawawi, makna hadits ‘tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga’ adalah bahwa ganjarannya tidak hanya penghapusan sebagian dosa, tapi mengharuskan pelakunya masuk surga karena ketaatannya.”

Kedua, haji mabrur adalah haji yang diterima (maqbul) dan dibalas dengan pahala. Tandanya adalah adanya perubahan sikap dan perilaku menjadi lebih baik setelah berhaji.

وَقِيلَ : هُوَ الْمَقْبُولُ الْمُقَابَلُ بِالْبِرِّ…

“Ada yang mengatakan, haji mabrur adalah haji yang diterima dan dibalas dengan kebaikan. Tanda diterimanya haji adalah ia pulang dalam keadaan lebih baik dan tidak kembali pada maksiat.”

Ketiga, sebagian ulama menyebut haji mabrur adalah yang bersih dari riya (pamer amal). Keempat, haji mabrur adalah yang tidak diiringi perbuatan dosa setelah pelaksanaannya.

وَقِيلَ هُوَ الَّذِي لَا رِيَاءَ فِيهِ…

“Ada yang mengatakan haji mabrur adalah haji yang tidak ada unsur riya di dalamnya. Ada pula yang mengatakan tidak diiringi maksiat. Keduanya termasuk dalam pengertian sebelumnya.”

Tanda Haji Mabrur

Dari penjelasan para ulama tersebut, dapat disimpulkan bahwa salah satu tanda haji seseorang adalah mabrur yaitu ketika ia kembali dari Tanah Suci dengan pribadi yang lebih baik, menjauhi maksiat, serta menjaga konsistensi ibadah dan akhlak mulia.

Dengan demikian, haji tidak hanya menjadi perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mencerminkan transformasi diri menuju insan yang lebih bertakwa.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Sahabat Haji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru