Sikap Gentle Menag Meminta Maaf Atas Pelayanan Haji 2025 Tuai Apresiasi

Haji294 Dilihat

Jakarta – Ketua Komnas Haji Mustolih Siradj mengapresiasi dan menghargai sikap gentle yang ditunjukkan Menteri Agama yang dengan tulus meminta maaf sebagai bentuk pertanggungjawaban moril atas pelayanan yang masih jauh dari memuaskan.

Mustolih menilai apa yang dilakukan oleh Menteri Agama sebagai sikap cerminan sikap seorang negarawan yang berani mengambil risiko dan memikul tanggungjawab terhadap amanah yang telah diberikan.

Sikap semacam itu perlu ditiru dan menjadi contoh bagi para pejabat publik dan para pejabat negara lainnya dalam menjalankan tugas kenegaraan melayani masyarakat luas.

”Langkah meminta maaf kepada publik sangat tepat karena Menteri Agama juga menjabat sebagai Amirul Hajj yang merupakan pimpinan tertinggi misi haji Indonesia yang membawa ratusan ribu jemaah haji ke tanah suci,” Kata Mustolih Siradj melalui keterangan tertulis Kamis 12 Juni 2025.

Permintaan maaf tersebut kata Mustolih, dapat diartikan Menteri Agama mengakui dan tidak menutup mata terhadap fakta berbagai masalah yang mulai muncul dan kritik dari berbagai pihak sejak dari pemberangkatan, terpecahnya rombongan dan keluarga setiba di tanah suci akibat penerapan sistem multi syarikah.

“Yang paling menjadi sorotan luas adalah persoalan berbagai persoalan yang menimpa ratusan ribu jemaah yang terjadi selama puncak haji ketika prosesi pergerakan dari Mekkah ke Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) terkait keterlambatan mobilisasi armada bus menjemput jemaah, tidak mendapatkan tenda, lansia yang terlantar hingga pembatalan skema tanazul yang menyebabkan jemaah sangat tidak nyaman dan merasa tidak dilayani dengan semestinya,” Imbuh Mustolih.

Lebih lanjut Mustolih menyampaikan, hingga hari ini, meski telah melewati puncak haji pun, kanal pengaduan Komnas Haji masih menerima keluhan dari para jemaah haji di tanah suci menyangkut keterlambatan pasokan konsumsi selama berjam-jam meleset dari jadwal yang seharusnya.

“Komnas Haji berharap apa yang terjadi dalam perhelatan penyelenggaraan ibadah haji 2025 menjadi pelajaran penting dan sangat berharga bagi semua pihak agar tidak terulang di masa mendatang,” Tutupnya.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Sahabat Haji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *